Rabu, 17 Agustus 2011

Itu, Ini, Apa Harapannya?

Langit bersenggama dengan jiwa. Merangkul rindu bersama angin membawanya. Ketika banyak yang merasa sendiri, kan ku sebut itu pesta mati. Dan jiwa-jiwa kelam, mengikuti saran untuk mengakhiri keadaan. Belum bisa, disini masih tersisa. Belum atau tiada usai masih menjadi sebuah tanya. Aku tenggelam dalam resah karena aku merasa bersalah. Takan kusesali, takan pernah. Meski ku harus merangkaki luka demi kata yang masih kau dekap; Maaf. Entah, kapan kau rekahkan kata itu. Aku tunggu sampai tangisku memecah sukma. Aku tunggu sampai sedihku mengganggu surya. Rambahlah jiwaku, buang duka yang ku simpan. Aku, akan menunggu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar